Jelasbahwa berbicara itu memang ada seninya dan tidak asal keluar saja dari dalam mulut. Dalam buku ini mengatakan bahwa; "Ucapan seorang juara memiliki daya tarik tersendiri. Ucapan pemandu acara memiliki kemampuan untuk menghidupkan suasana. Anda harus pandai berbicara untuk menunjukkan diri Anda kepada lawan bicara dalam kehidupan sosial. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. JIKA INGIN SUKSES,BERBICARALAH SEPERTI ORANG SUKSESJudul Bicara Itu Ada Seninya Penulis Oh Su Hyang Penerbit Bhuana Ilmu Populer, Kelompok Gramedia Jl. Pal Merah Barat 29-37 Unit 1, Lantai 2, Jakarta Tahun Terbit 2016Tebal Buku 238 halamanPeresensi Mayavatika Sari Bila membaca judul bukunya saja pembaca mungkin mengira bahwa isinya pasti Cuma perihal teknik komunikasi. Tetapi seandainya sudah membaca buku ini rupanya teknik komunikasi yaitu kelengkapan dari isi buku ini. Penulis merupakan seorang dosen dan pakar komunikasi terkenal di Korea Selatan. Buku ini terdiri dari 5 lima bab, dimulai dengan 6 enam testimoni dari Bae Han seon dosen di Seoul Art university,Kim sin II mantan mentri pendidikan dan ke empat orang hebat lainnya. Berikutnya dilanjutkan dengan prolog yang berjudul "Membuka Peluang Kesempatan dengan Kebiasaan Bicara". Dalam prolog ini, Oh SU Hyang menegaskan bahwa apabila di bidang musik ada orang yang "buta nada",di dalam aktivitas bicara pun ada orang yang "buta ucapan". Mereka adalah orang yang merusak suasana dengan ucapan yang tidak sesuai dengan siapapun bisa meningkatkan kemampuan asalkan mau berusaha. Dengan keyakinan inilah, ia menulis buku yang berisi kumpulan metode berbicara. Buku ini ditulis dengan tujuan agar bisa dipahami oleh semua orang yang membacanya. Kita bisa belajar dari orang-orang yang sudah terkenal dan berpengalaman mengenai rahasia teknik komunikasi. Apabila kita membaca buku ini, maka tentu rasa percaya diri kita untuk berbicara dengan berbagai macam orang akan tumbuh dengan dalam buku ini mengingatkan kita bahwa manusia itu ialah mahluk sosial yang tak dapat hidup sendiri tanpa adanya interaksi dan komunikasi dengan orang dalam buku ini kita bisa menemukan bagaimana cara bicara yang baik. Ada 4 empat hal inti dari seni berbicara yaitu 1 berbicaralah layaknya seorang pemimpi, maka mimpim akan menjadi kenyataan, 2 teknik terpenting dalam komunikasi adalah mendengar, 3 long learn, long run, dan 4 suara bergema menyokong isi . Buku yang mempunyai tebal 238 halaman ini terdiri dari Bab pertama berjudul "Perbedaan Pemenang 1 dan Pemenang 2 Terletak Pada Ucapannya". Pada bab ini Oh Su Hyang memberikan penjelasan mengenai kesan pertama yang diwujudkan seseorang kepada orang yang baru dijumpai itu, bermula dari ucapan. Kemudian, dipaparkan bagaimana teknik seorang pelamar profesi untuk bisa melaksanakan story telling dikala memperkenalkan diri pada wawancara kerja sampai penjelasan mengenai penyebab seseorang takut berbincang-bincang di depan umum. Bab ini ditutup dengan bagian 'Berbicara Seakan Telah Terwujud', di dalamnya Oh Su Hyang mengungkapkan"Berbicaralah dengan antusias dan bertingkah seolah anda telah sukses. Mulai sekarang, berbicara sambil membayangkan bahwa anda akan segera sukses, maka tak lama lagi impian Anda akan terwujud."Selanjutnya, ada bab kedua yang berjudul "Pintar Mendengar, Pandai Berbicara." Pada bab ini, Oh Su Hyang memberikan rumus terapi komunikasi supaya bisa berkomunikasi dengan bagus, adalah C = Q P R. 'C' untuk communication atau komunikasi. Ada tiga hal untuk memenuhinya adalah, 'Q' untuk question atau pertanyaan, 'P' untuk praise atau kebanggaan, dan 'R' untuk reaction atau respon. Selain itu, terdapat penjelasan juga bahwa obrolan yang bagus itu dinilai menurut kwalitas bukan kuantitas. Kemudian, dijelaskan pula teknik membujuk paling ampuh, negosiasi untuk memperoleh keinginan, serta inti dari perdebatan ialah mendengarkan lawan bicara. Pada bab ketiga dengan judul "Ucapan yang Membuat Lawan Bicara Memihak Kita" penulis mengajari pada pembaca mengenai teknik berdiskusi yang dapat membuat seseorang mendengarkan apa yang kita diskusikan. Salah satu teknik rahasianya yaitu dengan memberikan apa yang dibutuhkan oleh para pendengar dengan sistem penyampaian story telling dan hal-hal lainnya yang dinyatakan secara singkat, padat, dan jelas. Selanjutnya, ada bab keempat yang berjudul "Beratnya Ucapan Ditentukan oleh Dalamnya Isi." Bab ini diawali dengan kutipan kata "Long learn for long-run" kemudian ceritakan kisah hidup pembawa acara terkenal Korea Selatan, Yoo Jae Suk. Melalui kisahnya, Oh Su Hyang menyadarkan pembaca bahwa semua orang memiliki titik start yang sama dalam berbicara ada yang telah mahir dan ada yang tertinggal. Kemampuan berbicara bukanlah bawaan dari lahir. Kemudian dijelaskan pula bahwa komunikasi yang baik itu berisi perkataan yang jujur dan tidak dilebih-lebihkan. Pada akhir bab buku ini, penulis membahas sesuatu yang agak berbeda dengan pembahasan-pembahasan sebelumnya. Di dalam bab ini, penulis memberikan kisah-kisah yang berasal dari tokoh dunia yang menjadikan cara bicara mereka sebagai dasar mencapai suatu keberhasilan dengan karakter yang mereka miliki. Buku ini adalah salah satu buku non fiksi yang wajib dibaca oleh kita yang memiliki masalah dalam hal berbicara. Serta bagi para pembaca yang ingin mengetahui tentang dasar-dasar percakapan dengan orang lain. Buku yang pertama kali diterbitkan pada 2016 ini memiliki beberapa keunggulan. Mulai dari cover buku yang elegan dengan perpaduan warna hitam dan putih sehingga dapat menarik minat pembaca. Ditambah lagi dengan judul nya yang menarik rasa penasaran pembaca untuk membaca. Buku ini juga banyak memberikan kisah-kisah inspiratif dari tokoh-tokoh bukunya penulis tidak hanya memberikan solusi,saran, maupun teori saja tetapi memberika fakta-fakta yang terjadi dilapangan. Adapun kekurangan dari buku ini yang mana banyak menggunakan nama penduduk Korea Selatan yang membuat pembaca kesulitan mengejanya. Terlepas dari itu semua, buku ini cukup menarik untuk dibaca selain ilmu yang terkandung didalamnya banyak kata-kata mutiara yang sangat bagus. Lihat Book Selengkapnya
Deskripsi . PDF King - "Bicara Itu Ada Seninya" adalah buku karya Oh Su Hyang yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2018 oleh PT Gramedia Pustaka Utama. Buku ini merupakan kumpulan esai yang membahas tentang seni berbicara dan seni komunikasi. Penulis memaparkan pandangan-pandangannya tentang bagaimana berbicara dengan tepat dan efektif, serta bagaimana seni berbicara dapat meningkatkan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Judul Buku Komunikasi Itu Ada SeninyaPenulis Oh Su HyangPenerjemah Asti Ningsih Tahun Terbit 2020 Kota diterbitkan JakartaNama Penerbit Penerbit Bhuana Ilmu PopulerJumlah Halaman 188 halamanPeran Psikologi dalam Mengatasi Grogi Komunikasi Komunikasi Itu Ada Seninya merupakan sebuah buku yang ditulis oleh seorang pakar komunikasi psikologis yaitu Oh Su Hyang. Sebelumnya, Oh Su Hyang telah sukses menulis buku yang memperoleh predikat best seller dengan judul Bicara Itu Ada Seninya. Dengan latar belakangnya sebagai seorang pakar komunikasi, Oh Su Hyang ingin menyampaikan beberapa metode serta teknis dalam berkomunikasi kepada pembaca. Pada buku sebelumnya, Oh Su Hyang lebih mengulas tentang teknik berbicara yang baik serta diselingi pengalaman penulis yang dapat memotivasi pembaca. Namun pada buku Komunikasi Itu Ada Seninya, lebih banyak mengulas tentang teknik komunikasi psikologis dalam kehidupan sehari-hari dengan berbagai konteks yang lebih kehidupan sehari-hari tentunya kita membutuhkan adanya komunikasi dengan orang lain. Namun masih banyak orang yang ragu dengan apa yang ingin mereka katakan. Ini dikarenakan komunikasi akan sangat berdampak pada bisnis maupun dalam kehidupan sehari-hari. 1 2 3 Lihat Ruang Kelas Selengkapnya "Me Time" dan "Healing" (aka Self Contemplation) itu Penting November 11, 2023; Manajemen Tidak Selalu Identik Dengan Superioritas November 11, 2023; Belajar Untuk Menjadi Calon Ayah October 1, 2023; Resensi Buku : Bicara Itu Ada Seninya - Oh Su Hyang July 13, 2022; Resensi Buku : Pendidikan Anak Dalam Islam July 11, 2022; Recent Comment Buku Bicara Itu Ada Seninya adalah salah satu karya besar dari seorang dosen dan pakar komunikasi terkemuka asal Korea Selatan yang bernama Oh Su Hyang. Buku ini merupakan hasil terjemahan dari Asti Ningsih pada Tahun 2018 terbitan Bhuana Ilmu Populer. Bicara Itu Ada Seninya merupakan buku terjemahan dari bahasa asing, namun buku ini dapat diterjemahkan dengan baik ke dalam bahasa Indonesia. Penulis sangat mengerti bagaimana caranya membuat tulisan yang mudah dipahami dan menarik. Buku ini ditulis dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti oleh khalayak umum. Bicara Itu Ada Seninya tersusun oleh lima bab. Namun tidak perlu harus mengikuti urutan bab,kamu masih dapat menikmati dan memahaminya. Selain itu, buku ini juga berisikan hal-hal terkait teknik berbicara yang baik, juga diselingi oleh pengalaman penulis maupun cerita-cerita yang bisa menginspirasi kita dalam melatih teknik komunikasi. Yuk, simak ulasannya! 1. Bab 1 Perbedaan juara 1 dan juara 2 terletak pada ucapannyaDalam bab ini banyak tips yang diberikan oleh penulis agar dapat berkomunikasi denga baik. Tentang bagaimana melatih logika berbicara, penyebab seseorang menjadi takut berbicara seperti suara yang terbata-bata, suara yang kecil dan bergetar, tidak dapat mentap lawan bicara dan lainnya. Pada bab ini penulis mengajarkan kita untuk menyusun cerita agar orang lain tertarik dengan apa yang kita bicarakan melalui storytelling. Selain itu ada hal menarik pada bab ini yaitu pernyataan dari salah satu psikolog sekaligus pakar komunikasi asal Amerika Serikat, Albert Mehrabian terkait elemen elemen komunikasi personal yang dijelaskan secara jelas dan ringkas pada bab Bab 2 Pintar mendengar, pintar berbicaraPada bab ini penulis memberikan rumus terapi komunikasi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal yang menarik padda bab ini yaitu penulis memaparkan bahwa kita harus menjalin komunikasi dengan oarng yang kita kasih dan kita sayangi, paling tidak 30 menit dalam sehari. Komunikasi terletak pada kualitas bukan kuantitasnya, di bab ini lebih memposisikan kita sebagai pendengar yang baik untuk memulai sebagai seorang pembicara yang Bab 3 Ucapan yang membuat lawan bicara memihak kitaPenulis mengajarkan kita tentang kalimat kunci untuk membuat orang lain mendengarkan apa yang kita katakan. Salah satu kuncinya ialah memberikan apa yang diinginkan oleh pendengar dengan storytelling dan beberapa hal lain yang diulas dengan padat dan Bab 4 Beratnya ucapan ditentukan oleh dalamnya isiApakah kalian pernah dengar bahwa bicara itu merupakan bakat? Nah penulis menjelaskan pada bab ini bahwa berbicara merupakan sesuatu yang harus dilatih. Memang ada beberapa orang yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi dibanding dengan orang lain, namun hal ini bisa dikejar oleh orang yang rajin berlatih. Penulis mencoba memberikan cara-cara untuk melatih cara berbicara kita. Melalui latihan-latihan yang dilakukan secara terus-menerus untuk menjadi pribadi yang pandai Bab 5 Suara bagus bukan bawaan dari lahirPada bab ke 5 mungkin agak berbeda dengan bab sebelumnya. Bab ini berisi tentang contoh-contoh para tokoh dunia yang menjadikan cara bicaranya sebagai basis kuat dari keberhasilan mereka, nya dengan bermodalkan cara berbicara mereka. Salah satu contoh yang ada di sini adalah Yoo Jae Suk seorang presenter dan komedian yang berasal dari Korea Selatan, Barack Obama dan beberapa tokoh lainnya yang diulas penulis pada bab terakhir ini. Saya pribadi menyarankan buku ini untuk siapa saja yang mau mengembangkan kapasitasnya dalam berbicara. Cocok buat kalian yang ingin mendalami ilmu berkomunikasi yang baik, yang bisa membuat lawan bicara kalian nyaman. Kalian dapat belajar dari banyak pengalaman orang-orang terkenal dan juga mengenai rahasia inti dari komunikasi. “ “Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.” ”
Dimana buku Atomic Habits merupakan jenis buku yang detail serta memiliki pemaparan yang mudah untuk dimengerti seperti setiap strategi yang diberikan memiliki contoh dan ada hasil riset, latar cerita, teori tokoh, fakta ilmiah, juga ide-ide dari James Clear itu sendiri. Pembaca juga akan dimanjakan dengan grafik, tabel, diagram, dan kurva.
Artikel ini berisikan tentang ringkasan lengkap dari buku “Bicara Itu Ada Seninya” yang ditulis oleh Oh Su Hyang. Resensi buku ini dibuat dengan tujuan memberikan informasi kepada teman-teman. Aku berharap, dengan adanya resensi ini, sobat bisa memutuskan untuk membeli buku ini secara legal dan membacanya, menambah ilmu dan pengetahuan baru. Informasi Buku Judul Bicara Itu Ada Seninya Penulis Oh Su Hyang Penerbit Bhuana Ilmu Populer Tahun Terbit 2015 Jumlah Halaman 218 halaman ISBN 978-979-27-0685-7 Kategori Self Improvement Isi Buku Buku ini terbagi menjadi 5 bab, antara lain Bab 1 Perbedaan Juara 1 dan Juara 2 Terletak pada Ucapannya Bab 2 Pintar Mendengar, Pandai Berbicara Bab 3 Ucapan yang Membuat Lawan Memihak Kita Bab 4 Beratnya Ucapan Ditentukan oleh Dalamnya Isi Bab 5 Suara Bagus Bukan Bawaan dari Lahir Bab 1 Perbedaan Juara 1 dan Juara 2 Terletak pada Ucapannya Pada bab 1, terdapat beberapa sub-bab, antara lain Dari Mana Datangnya Kesan Pertama “Nyawa” Logika Mengungkapkan Diri Lewat Storytelling Penyebab Takut Bicara Lengkapi dengan Bahasa Nonverbal Mengubah Cara Bicara, Mengubah Hidup Mengubah yang Tidak Mungkin Menjadi Mungkin Dari Mana Datangnya Kesan Pertama Dari sub-bab ini, kita bisa melihat beberapa poin penting, antara lain Berbicaralah seperti pemimpin, maka mimpi akan menjadi nyata. Dengan hanya membicarakan diri sendiri dan tak memikirkan lawan bicara, bisa saja orang tersebut dicap tidak berperasaan oleh lawan bicaranya. Trik dalam berbicara, yaitu tatap lawan bicara. Berdasar statistik, persentase perusahaan memilih pegawai baru karena kesan pertama mencapai 66%. Adapun kesan pertama terlihat dalam waktu 1 menit, 5 menit, 3 menit, dan 10 menit. Ucapan adalah sarana penting dalam menilai orang. Kita bisa beroleh kesan baik dari lawan bicara dan menunjukkan sisi menarik kita. “Nyawa” Logika Dari sub-bab ini, kita bisa melihat beberapa poin penting, antara lain Orang yang logis, dalam hal apa pun pasti selalu logis. Tips agar kita merasa bahwa ucapan dipenuhi logika yang kokoh berikan alasan yang tepat untuk argumen kita, hindari lompatan logika dan melebih-lebihkan, konsisten dalam bersikap, memakai kalimat sederhana, dan tetap senang. Ucapan yang susah dimengerti bisa menghambat komunikasi. Mengungkapkan Diri Lewat Storytelling Dari sub-bab ini, kita bisa melihat beberapa poin penting, antara lain Bercerita dengan gaya story telling memiliki daya tarik yang kuat. Kesalahan saat wawancara yaitu sibuk menyebutkan spesifikasi diri. Diperlukan cerita yang bisa menembus ke dasar hati, menciptakan nilai lebih. Latihan story telling sama seperti mengasah kemampuan komunikasi. Story telling yang baik butuh 4 hal tema, konflik, simpati, solusi dan 2 faktor tambahan pembalikan, alasan. Story telling butuh tema yang menonjol. Selain itu juga butuh konflik. Semakin dalam konflik, emosi akan semakin berlipat. Jangan lupa bahwa cerita harus familier dan bisa menarik simpati. Terakhir, cerita harus punya solusi mengatasi konflik. Dua faktor tambahan yaitu pembalikan memberi kejutan dan alasan membuat cerita bisa dipercaya. Penyebab Takut Bicara Dari sub-bab ini, kita bisa melihat beberapa poin penting, antara lain Berbicara adalah daya saing yang penting dalam bisnis. Ada orang yang tidak bisa bicara normal akibat trauma. Ciri gejalanya yaitu bicara terbata-bata, suara bergetar dan kecil, gugup berlebih, dan tak berani menatap mata lawan bicara. Pengalaman bukan penyebab kegagalan atau kesuksesan. Bukan pengalmaan yang menentukan diri kita, tetapi makna yang diberikan pengalaman tersebut. Cara atasi trauma bicara membuang rasa takut, jadikan trauma sebagai energi untuk tumbuh. Cara berani bicara buat karikatur pendengar angap audiens bukan menilai kita, tetapi menikmati pembicaraan kita, hindari merendahkan diri kepercayaan audiens bisa turun, pelajari konten dengan baik, ucapkan mantra penuh keyakinan bisa meredakan gugup. Lengkapi dengan Bahasa Nonverbal Dari sub-bab ini, kita bisa melihat beberapa poin penting, antara lain Berdasarkan pakar, ternyata ucapan dipengaruhi oleh 7% isi, 38% suara, dan 55% gerak tubuh. Unsur nonverbal yang menarik pendengar penampilan yang baik, selalu tersenyum, berikan tatapan stabil dengan pupil mata membesar pupil mata membesar saat kita merasakan kebaikan lawan bicara, percaya diri, dan gunakan gestur yang tepat gestur yang baik biasa memperlihatkan telapak tangan dan bergerak dari dalam ke luar. Mengubah Cara Bicara, Mengubah Hidup Dari sub-bab ini, kita bisa melihat beberapa poin penting, antara lain Hidup akan berubah jika pemikiran dan perilaku berubah. Kemampuan terpenting manusia adalah mengungkapkan dirinya. Mengubah yang Tidak Mungkin Menjadi Mungkin Dari sub-bab ini, kita bisa melihat beberapa poin penting, antara lain Jika ingin sukses, bicaralah seperti orang sukses. Pilih satu orang sukses dan jadikan role model. Putuskanlah bahwa kita akan terlihat sukes. Cari orang tersukses di perusahaan tempat kita bekerja, jadikan ia panutan. Jangan pedulikan orang yang berpakaian cuek, tetapi berpakaianlah rapi layaknya menghadiri wawancara kerja. Bab 2 Pintar Mendengar, Pandai Berbicara Pada bab 2, terdapat beberapa sub-bab, antara lain Tanya, Puji, Bereaksi Kualitas Sebelum Kuantitas Ucapan yang Menidurkan Ucapan Khusus yang Memikat Hati Tertawalah 20 Menit Sekali Dimulai dengan Pukulan, Diakhiri dengan Sentuhan Teknik Membujuk Paling Ampuh Negosiasi Untuk Memperoleh Keinginan Dasar Dari Perdebatan, Dengarkan! Tanya, Puji, Bereaksi Dari sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Teknik terpenting dalam komunikasi adalah mau mendengarkan. Ada rumus terapi komunikasi, yaitu komunikasi = pertanyaan x pujian x reaksi. Pertanyaan menjadi bentuk ketertarikan pada lawan bicara, menjadi dasar komunikasi. Pujian memberi efek instan dan kuat, tetapi ingat bahwa tidak semua situasi bisa menggunakan pujian. Reaksi juga memberi pengertian bahwa kita menyimak lawan bicara. Kualitas Sebelum Kuantitas Dari sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Berdasarkan laporan Kementerian Wanita dan Keluarga di Korea, lama dialog pasangan usia 40-50 adalah yang terendah. Penyebab utamanya yakni karena pekerjaan, jadi kurang komunikasi. Semakin sering berdialog, semakin tinggi indeks kebahagiaan. Faktor positif dialog menggunakan panggilan khusus, saling menyapa, saling memuji, mendengarkan lawan bicara, dan menunjukkan reaksi. Faktor negatif dialog menggunakan kata-kata kasar, membanding-bandingkan, berbohong, marah, tak nyaman menatap wajah lawan bicara, tak ada humor, saling kritik, mengungkit kebaikan sendiri, dan mengakhiri obrolan dengan pertengkaran. Ucapan yang Menidurkan Dari sub-bab ini, ada poin penting, antara lain Tips saat melakukan presentasi gunakan suara yang tidak membuat pendengar tidur perlu ritme, kekuatan, dan intonasi yang tepat, menjaga tenggorokan minum banyak air putih, jauhi rokok dan alkohol, hindari kafein, lakukan pernapasan perut, banyaklah tertawa, jangan berdeham, dan hindari lingkungan kering serta berdebu, dengarkan dengan seksama dengarkan keluhan lawan bicara, maka hubungan akan jadi lebih dekat. Ucapan Khusus yang Memikat Hati Dari sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Empat ucapan wanita yang dibenci pria, yakni saat menyuruh minta maaf, bertanya suatu barang bagus atau tidak, bertanya apakah dirinya terlalu berubah, dan saat wanita mengatakan kata terserah. Pria mudah terhanyut oleh gaya bicara yang agak manja. Contohnya, berbicara dengan akhiran ng’ untuk Bahasa Korea tentunya, menggunakan akhir kata yang agak dipanjangkan, sedikit menyalahi tata bahasa, mengulang kata, mdan memberi seruan yang lucu dan hidup. Ucapan yang disukai wanita respons yang membuat tersentuh bisa memperkuat emosi, sering mengucapkan suatu kalimat seperti memuji cantik, memberi kalimat penghibur di situasi kurang baik seperti mengungkapkan kekhawatiran, dan menanggapi cerita dengan pertanyaan. Tertawalah 20 Menit Sekali Dari sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Faktor penghambat komunikasi antara lain hubungan yang kaku, situasi menegangkan, dan kebosanan karena rutinitas. Dengan tertawa, publik jadi tak bosan. Konsentrasi dan daya ingat pun meningkat. Beberapa ucapan yang menghalangi humor saat mengatakan kita mau menceritakan lelucon, mengatakan ada kejadian menarik, mengatakan ada cerita lucu yang pasti membuat orang tertawa, dan mengatakan bahwa kita teringat tentang lelucon. Cara melatih humor adalah dengan banyak menonton drama atau pertunjukan komedi, menonton bersama anak sebab anak bereaksi spontan pada hal yang dilihatnya. Trik utama humor adalah tentang ketepatan waktu. Humor harus keluar secara alami. Pujian berperan sebagai pelancar komunikasi. Rayuan punya fungsi positif. Rayuan adalah tindakan meninggikan harkat orang lain dengan memujinya. Supaya bisa memuji, amati dulu orang tersebut. Pujian harus mengena di hati. Dimulai dengan Pukulan, Diakhiri dengan Sentuhan Dari sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Untuk membuat kalimat penutup yang mengagumkan, kita bisa menggunakan rumus bujukan = pukulan x simpati x sentuhan. Pukulan punch dilakukan saat pembukaan. Jika langsung bicara inti, tentu akan gagal, sebab pendengar butuh sesuatu terlebih dahulu. Simpati membuat lawan bicara menyatukan hati dengan kita. Berikan kisah jujur yang alami tentang kita. Sentuhan berarti menyentuh perasaan. Pada dunia bisnis, tahap inilah yang membuat konsumen memilih produk. Teknik Membujuk Paling Ampuh Dari sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Tujuan utama home shopping host adalah membuat konsumen membeli produk, jadi teknik bicara harus secara persuasif. Cara meningkatkan percaya diri tersenyum jangan lupa beri salam, bicara sambil menatap dan memakai lafal yang tepat jika tak mampu menatap mata lawan bicara, tataplah alis, ujung hidung, atau dahinya, bicara dengan percaya diri jangan ungkapkan kelemahan kita, dan ubahlah ekspresi sesuai ucapan lakukan gerakan yang tepat sesuai pembicaraan. Negosiasi Untuk Memperoleh Keinginan Dari sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Negosiasi adalah proses berunding demi mencapai kesepakatan. Pembeli yang bijak bisa menemukan hal yang tak terlalu penting baginya, tetapi diperlukan penjual. Misalnya, pembeli berkata, jika diberi diskon, ia akan memberi tahu teman-temannya juga. Pekerja kantor selalu bernegosiasi tentang gaji. Tanyakan sejauh mana perusahaan mampu menaikkan gaji. Naikkanlah sedikit angka yang diinginkan. Teknik tarik ulur negosiasi selangkah lebih maju tunjukkan kita punya alternatif lain, mengulur waktu tundalah jawaban, high and low sampaikan penawaran yang lebih tinggi dari yang diinginkan, bukan seorang keyman sampaikan kita tak punya otoritas memutuskan, dan berpikir positif akhir yang positif akan membawa hasil yang baik. Dasar Dari Perdebatan, Dengarkan! Dari sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Selama kita bertanya dan berpikir dalam diskusi, kegiatan otak meningkat hingga maksimal. Jangan pernah memberi argumen yang tak berdasar. Dengarkan pendapat lawan, temukan kekeliruannya, berikan pendapat yang masuk akal. Teknik mendengarkan respons anggukkan kepala ringan, dengarkan hingga selesai jangan memotong pembicaraan, simpulkan simpulkan dan arahkan pembicaraan, dan ikuti ulangi beberapa bagian yang disampaikan lawan bicara supaya ia tahu kita tertarik. Bab 3 Ucapan yang Membuat Lawan Memihak Kita Pada bab 3, terdapat beberapa sub-bab, antara lain Satu Kata Kunci yang Tepat Lebih Baik Daripada Sepuluh Ungkapan Alasan Lunch Box Laris Storytelling Merupakan Plot yang Kokoh Kekuatan Apa Adanya Kekuatan Repetisi Untuk Mendatangkan “Yes” Menggaruk yang Gatal dengan Pertanyaan yang Tepat Obrolan yang Menguntungkan Satu Kata Kunci yang Tepat Lebih Baik Daripada Sepuluh Ungkapan Pada sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Fokuslah pada keunggulan dan ciri khas produk sesuai tren sehingga membangkitkan minat masyarakat. Konsistenlah dalam mengiklankan produk sesuai karakteristik. Perusahaan yang mampu melihat lebih dalam tentang keinginan, pilihan, dan persepsi konsumen akan bisa bersaing. Pelamar kerja harus menarik hati pewawancara dalam waktu singkat. Triknya adalah menggunakan kata kunci yang membedakannya dari pelamar lain. Berikan kata kunci sesuai yang dicari perusahaan. Alasan Lunch Box Laris Pada sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Menentukan harga yang pas tidak selalu menurunkan harga. Hal yang terpenting adalah pasang harga sesuai barang. Dengan menetapkan harga yang sesuai citra merek kelas atas, perusahaan mampu membedakan diri dari produk yang bertarget pasar murah dan menengah, memastikan pelanggan tetap setia. Nilai produk semestinya ditentukan konsumen, bukan penjual. Jika harga produk terlalu rendah, walau produk mungkin laku terjual, keuntungan yang seharusnya bisa didapat dari harga yang sesuai dengan nilai tersebut akan terlepas. Sebagai manusia, jangan langsung menetapkan nilai kita sendiri. Tetapkanlah sesuai pandangan orang yang menginginkan kita. Storytelling Merupakan Plot yang Kokoh Pada sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Saat menjelaskan angka, kita bisa mengubahnya jadi cerita. Misal, jika barang terjual 4 juta unit, katakanlah bahwa kita menjual produk rata-rata unit per hari. Dengan begitu, audiens dapat lebih berimajinasi. Saat mengenalkan produk, hindari menyebut nilai, statistik, komposisi, dan karakteristik produk. Gantilah dengan kisah yang kuat. Dengan adanya storytelling, pendengar akan tertarik. Cerita harus punya plot yang kokoh. Ciptakan ketegangan, lalu maksimalkan. Sifat tokoh juga harus berubah. Jadikan semua peristiwa sebagai hal penting. Semua peristiwa harus berkaitan dengan pengembangan selanjutnya. Buatlah masalah yang terlihat remeh seperti penyamaran. Ingat, keberuntungan selalu mengikuti tokoh utama. Peran tokoh utama harus ada dalam klimaks. Penanganan penjahat tak boleh dilakukan tokoh pembantu. Kekuatan Apa Adanya Pada sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Fokuslah pada hal yang paling kita kuasai. Setia pada bakat, hasilkan prestasi. Jika kita menggali potensi hanya sekadarnya, maka potensi tersebut tidak akan mudah berkembang. Galilah dengan dalam dan luas. Kekuatan Repetisi Untuk Mendatangkan “Yes” Pada sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Umumnya, kita sulit menemukan pedagang yang bisa menangkap hati konsumen. Profesional yakin tujuannya lalu merayu konsumen sampai setuju. Berkunjung berkali-kali dapat membuat konsumen akhirnya tertarik. Ternyata, 60% manusia memilih sesuatu yang sudah dilihatnya berulang kali. Semakin sering diulang, iklan akan membangkitkan minat beli, merangsang alam bawah sadar konsumen. Menggaruk yang Gatal dengan Pertanyaan yang Tepat Pada sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Dahulukan kebutuhan daripada keinginan. Kebutuhan adalah hal yang mendasar. Jika ingin bisnis sukses, pahami kebutuhan konsumen dan terapkan dalam produk. Perlu pengetahuan untuk membaca kebutuhan pelanggan. Buatlah calon konsumen berpikir bahwa dia harus punya produk itu. Ketahuilah pendapat pembeli tentang produk dan situasi yang dihadapi, seperti pendapatan, hobi, keluarga konsumen, dan lainnya. Pahamilah masalah, kesusahan, dan kebutuhan konsumen, lalu buat konsumen sadar kalau ia butuh produk kita. Tunjukkan masalah tersebut adalah hal serius. Perkenalkan produk kita sebagai alternatif solusi. Obrolan yang Menguntungkan Pada sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Pembeli suka barang gratisan dan menyukai produk yang memberi keuntungan lebih. Alasan utama pembeli menggunakan home shopping adalah penawaran harga yang murah dan cicilan tanpa bunga atau bonus. Shopping host harus bisa menunjukkan keuntungan konsumen menjadi prioritas. Semakin banyak keuntungan, konsumen semakin mau bekerja sama. Bab 4 Beratnya Ucapan Ditentukan oleh Dalamnya Isi Pada bab 4, terdapat beberapa sub-bab, antara lain Semua Orang Memiliki Titik Start yang Sama Seperti Artis Drama Musikal Berhasil dengan Membuat Penasaran Jika Ada yang Bertanya Tentang Pekerjaan Saya Karya Sastra Adalah Harta Terbaik Seperti Masakan Ibu Dasar-Dasar Percakapan, Kiss! Metafora Pelumas Masa Komando Telah Lewat Tunjukkan Passion yang Besar Semua Orang Memiliki Titik Start yang Sama Pada sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Aturan komunikasi jangan bergunjing, perbanyak mendengar dan sedikitlah berbicara, jangan terlalu menggebu dan berbicara dengan intonasi tinggi, berkatalah yang menenangkan hati, katakan hal yang ingin didengar lawan bicara, seringlah memuji, bicaralah hal yang menyenangkan, gunakan mata dan ekspresi, ingat bahwa kalimat kita bisa mengubah hidup seseorang, dan jangan bicara sembarangan. Orang yang pandai bicara bisa jadi mendapat pengaruh baik dari orang tuanya, sebab orang tua menjadi teladan. Kemampuan bicara ditentukan dari lingkungan tumbuh. Saat bicara, tataplah mata lawan bicara, pikirkan posisi lawan bicara, dan bicaralah pelan-pelan saja asalkan lawan bicara mengerti. Seperti Artis Drama Musikal Pada sub-bab ini, ada poin penting, antara lain Cara menghadirkan irama dalam berbicara jaga volume, atur kecepatan bicara, gunakan intonasi untuk menekankan sesuatu, dan berikan jeda untuk menekankan makna kalimat. Berhasil dengan Membuat Penasaran Pada sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Jika memakai bahasa sendiri secara variatif, audiens akan terpancing. Kumpulkan bahan pembicaraan yang bisa memancing rasa penasaran. Pupuk kemampuan observasi yang tajam terhadap hal-hal sekitar. Biasakan membaca koran setiap hari dan gunakan informasi tersebut untuk bahan bicara. Jika Ada yang Bertanya Tentang Pekerjaan Saya Pada sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Kerahkan seluruh energi untuk tiap pekerjaan yang kita lakukan. Masyarakat tak menerima orang yang hanya bisa di satu bidang. Kita harus bisa hebat di berbagai bidang, setidaknya menguasai satu bidang dan memiliki pengetahuan di bidang lain. Hal ini juga perlu ditambah dengan kemampuan komunikasi. Semakin lebar brand image yang kita bangun, semakin lama kita bisa bertahan, sebab kita dikenal bisa melakukan banyak hal. Gali sedalam mungkin ilmu satu bidang. Jadikan bidang tersebut sebagai dasar memperluas aktivitas di bidang yang berkaitan. Karya Sastra Adalah Harta Terbaik Pada sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Ucapan yang tak dilandasi ilmu humaniora layaknya tanah kosong. Ilmu humaniora tidak sulit. Bacalah topik seputar psikologi, filsafat, ekonomi, dan komunikasi. Kita bisa bertahan dengan terus belajar. Seperti Masakan Ibu Pada sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Berbicara tak sama dengan membaca naskah. Jangan hanya memberi kesan mengulang kembali hal yang dihafalkan. Libatkan audiens melalui pertanyaan singkat. Jangan buat slide yang berisi terlalu banyak tulisan, cukup sajikan ringkasan poin. Gunakan gambar yang menarik dan sesuai. Tipe presentasi yang tidak cukup persiapan kurang bahan dan informasi, presentasi seperti khotbah mudah dilupakan audiens, terlalu bergantung pada slide pembicara akan lupa bahwa inti presentasi adalah dirinya, dan presentasi yang membanggakan diri sendiri jangan memuji diri berlebihan karena akan menimbulkan penolakan dari audiens. Cara mempersiapkan presentasi yang baik kenali calon pendengar jumlah, tingkat pendidikan dan ekonomi, keinginan, amati tempat presentasi pastikan lokasi, penempatan benda, dan kualitas peralatan berlangsung baik, jangan lupakan tujuan membujuk audiens, dan pembicara harus selalu siap kuasai materi. Dasar-Dasar Percakapan, Kiss! Pada sub-bab ini, ada poin penting, antara lain Pidato panjang tak selalu baik. Masalah bukan pada waktu, tetapi terletak pada isi pidato. Semakin pendek pidato, maka semakin luar biasa. Gunakan trik Kiss, yaitu Keep It Simple, Stupid! Metafora Pelumas Pada sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Perumpamaan lebih mudah dicerna dan menarik untuk didengar. Gunakan perumpamaan simile, personifikasi, dan metafora. Majas metafora umumnya menggunakan pengandaian, misalnya memakai kata “seperti”. Majas personifikasi yaitu bentuk perumpamaan yang memperlakukan benda mati seperti manusia. Contohnya, benda mati dipasangkan dengan kata kerja. Masa Komando Telah Lewat Pada sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Perlu gaya bicara persuasif agar audiens tertarik. Gunakan gaya sympatethic speech. Tarik simpati pendengar secara psikologis dan emosional. Simpati menjadi teknik kuat untuk memaksimalkan pengaruh penjualan. Tunjukkan Passion yang Besar Pada sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Kualitas pertama yang dicari pewawancara adalah orang yang punya semangat, energi, dan passion. Eksekutif masa depan harus punya energy, energize, edge, execution, dan vision. Semakin kuat passion, keinginan pun semakin besar seiring dengan kemungkinan. Jika menginginkan sesuatu, muncul tekad untuk meraihnya. Semangat mengubah kita menjadi lebih tekun dan produktif. Semangat adalah mantra terbaik mewujudkan impian. Bab 5 Suara Bagus Bukan Bawaan dari Lahir Pada bab 5, terdapat beberapa sub-bab, antara lain Gema Suara yang Menarik Orang Sosok yang Menawan Telinga – Lee Byung Hun/Lee Seo Jin Laut yang Jernih – Song Joong Ki/Kim Soo Hyun Annatainer Kaya Karakter – Kim Seong Joo/Jun Hyun Moo Pembawa Acara Komedi dengan Kekuatan Kata-Katanya – Yoo Jae Suk/Kim Gur Jujur Tanpa Dibuat-buat – Jung Yoon Jung/Lee Min Wung Ucapan yang Dingin dan Rasional – Son Suk Hee/Kim Ju Ha Sentuhan Suara yang Lembut – Lee Geum Hee/Sung Si Kyung Gema Suara yang Menarik Orang Pada sub-bab ini, ada poin penting, antara lain Cara bicara dan suara yang memberi kesan baik sangat penting untuk bisnis. Warna bicara yang disukai orang adalah yang jelas dan bergema, menyimpan banyak suara dalam mulut. Sosok yang Menawan Telinga – Lee Byung Hun/Lee Seo Jin Pada sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Suara tinggi terdengar ceria, suara sedang terdengar lembut, dan suara rendah terdengar berat. Untuk melatih vokalisasi suara sedang, bisa lakukan gunakan getaran garis tulang pipi, buka diafragma, simpan banyak udara dalam mulut, dan jangan bicara terlalu cepat. Laut yang Jernih – Song Joong Ki/Kim Soo Hyun Pada sub-bab ini, ada poin penting, antara lain Kita perlu mengetahui range atau jangkauan vokal kita. Setelah itu, latihlah agar terdengar lebih baik. Annatainer Kaya Karakter – Kim Seong Joo/Jun Hyun Moo Pada sub-bab ini, ada poin penting, antara lain Hal yang dibutuhkan dalam suara annatainer adalah bicara dengan jelas. suara hidung bisa menciptakan suara ceria, aktif, dan menyenangkan. Selain itu, yang dibutuhkan juga suara ritmis, berirama seperti gelombang. Pembawa Acara Komedi dengan Kekuatan Kata-Katanya – Yoo Jae Suk/Kim Gur Pada sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Pendengar yang baik adalah pembicara yang baik. Untuk berbicara dengan baik, kita harus punya kepekaan, mengatur dinamika suara, dan melakukan latihan vokal. Jujur Tanpa Dibuat-buat – Jung Yoon Jung/Lee Min Wung Pada sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Rahasia penjualan sukses yakni bicara dengan sederhana dan sungguh-sungguh. Orang yang seperti bercerita, tidak seperti berjualan, akan menarik konsumen. Jika kita menceritakan kelebihan produk dengan menarik, calon konsumen pun akan berpikir bahwa produk kita bagus. Ucapan yang Dingin dan Rasional – Son Suk Hee/Kim Ju Ha Pada sub-bab ini, ada poin penting, antara lain Pembawa acara yang menguasai mic di depan tamu bukan pemandangan bagus. Inti dari obrolan yang menggerakkan lawan bicara adalah dengan membuat mereka berpikir dan mengungkapkan pendapat mereka. Sentuhan Suara yang Lembut – Lee Geum Hee/Sung Si Kyung Pada sub-bab ini, ada beberapa poin penting, antara lain Suara yang lembut juga bisa menarik perhatian pendengar. Pendengar akan tenang mendengarnya. Jika ingin bersuara lembut, kita perlu berlatih membaca buku sambil tersenyum dengan mata dan bibir. Senyum harus terbentuk alami. Lafalkan ucapan dengan halus. Kesimpulan Buku Buku ini sangat cocok dibaca oleh siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang cara berbicara dan memikat orang-orang. Ada banyak ilustrasi kisah menarik yang berlatarkan di Korea Selatan, tempat sang pengarang tinggal. Pembawaan isi buku sangat rapi dan teratur. Akhir kata, buku ini merupakan buku yang tepat untuk menambah wawasan dan sudut pandang kita terkait cara jitu dalam berkomunikasi.

A A. Buku teknik bicara di depan umum: Bicara itu ada seninya karya Oh Su Hyang penerbit BIR Gramedia Group. Bicara itu bukan hanya tentang membunyikan kata-kata. Tetapi bagaimana membuat orang lain mengerti dan menangkap pesan yang disampaikan. Yang paling fundamental dari semua itu, cara bicara menunjukkan siapa Anda dan akan menentukan hasil

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bicara itu ada seninya; The secret habits to master your art of speaking karya Oh Su Hyang, seorang dosen dan pakar komunikasi terkemuka di negeri ginseng, Korea Selatan. Buku ini merupakan hasil terjemahan dari Asti Ningsih pada Tahun 2018 terbitan Bhuana Ilmu Populer. Memiliki jumlah halaman 200 lebih sedikit membuat buku ini dapatNarasi singkat yang ada di cover belakang buku ini cukup membuat saya yakin untuk membelinya dan harganya waktu itu juga terbilang murah karena dapet diskon juga *hehe, sekitar ini banyak mengulas tentang teknik berbicara yang baik, juga diselingi oleh pengalaman penulis maupun cerita-cerita yang bisa menginspirasi kita dalam melatih teknik komunikasi kita. Dalam berbicara dan berkomunikasi, ada beberapa hal yang harus kita beri atensi agar penyampaian kita dapat diterima oleh khalayak ramai, antara lain rangkaian kata yang kita bahasakan dan bahasa tubuh kita. Oke, mari kita lanjutkan, ketika kita berbicara baiknya kita menciptakan kesan pertama yang baik dahulu agar pesan-pesan kita selanjutnya dapat lebih diterima oleh publik. Salah satunya adalah dengan melatih kefasihan berbicara kita, ketika kita berbicara cepat maka biasanya akan terjadi yang namanya 'keseleo lidah'. Hal tersebut bisa membuat kesan pertama kita menjadi tidak baik karena pelafalan huruf yang kita salah dan membuat misinterpretasi oleh lawan bicara kita kemudian mengenai tempo. Kita harus mengendalikan tempo penyampaian agar tidak terlalu cepat maupun terlalu lambat sehingga dapat tersampaikan dengan baik kepada lawan bicara tentang logika dan rangkaian kata, baiknya kita menyusun kalimat dengan runtut sehingga informasi yang hendak kita sampaikan itu dapat diterima dengan baik. Tetap bersikap tenang dan menggunakan kalimat-kalimat sederhana yang mudah diterima juga menjadi kunci dalam menjaga konsistensi penyampaian argumen kita kepada lawan baiknya juga sejak awal kita berlatih untuk menyusun kalimat yang runtut sehingga penyampaian informasi kepada lawan bicara juga dapat sepenuhnya tersampaikan. Selanjutnya tentang bahasa tubuh, sikap percaya diri dan selalu menunjukkan senyuman akan memberikan kesan yang baik kepada lawan bicara, selain itu juga dari pandangan mata kita yang seolah memperhatikan lawan yang baik juga dibangun dari mendengar, kita menghargai lawan bicara kita kemudian kita bisa mendapat feedback yang baik darinya. Kita juga bisa menciptakan sebuah dialog yang positif dengan lawan bicara kita, bisa disederhanakan dengan rumus C = Q x P x R, Communication built from Question, Praise, and Reaction. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, kita bisa membangun komunikasi yang baik dengan lawan bicara, kita memberikan materi sekaligus bisa menerima feedback dari mereka, pertanyaan dan pujian yang muncul dari lawan bicara juga menandakan bahwa kita diperhatikan ketika kita berbicara. Buku "Bicara Itu Ada Seninya" karya Oh Su Hyang ini cocok untuk kalian yang ingin mendalami dunia komunikasi. Background vector created by johndory - Kita juga sebisa mungkin menghindari gaya bicara yang membuat lawan bicara kita mengantuk, entah karena pembawaan kita yang monoton maupun suasana yang kurang kondusif untuk tetap menjaga fokus. Kita harus bisa mencairkan suasana dengan melemparkan jokes atau dengan melakukan icebreaking sehingga fokus lawan bicara kita kembali terbangun. Terakhir, pada tengah buku ini, ada beberapa aturan komunikasi yang dikenalkan oleh Yoo Jae Suk, seorang pembawa acara kondang di Korea. Pertama, jangan menggunjing, omongkan sesuatu di depan. Kedua, perbanyak mendengarkan, jangan memonopoli pembicaraan. 1 2 Lihat Hobby Selengkapnya
Oleh sebab itu, janganlah takut untuk menulis dan mengeluarkan ide-ide kalian jika ingin berkarya dan jangan takut dikritik. RESENSI BUKU "BICARA ITU ADA SENINYA" BAB IV 2021 (2) April (2) 2017 (6) September (1) Mei (5) Mengenai Saya. Jurnalis Muda SMART Lihat profil lengkapku. Tema Jendela Gambar. Gambar tema oleh suprun. Diberdayakan oleh
• Judul buku Bicara Itu Ada Seninya.• Tahun terbit Cetakan Kelima. Desember 2018• Nama Penerbit Bhuana Ilmu Populer• Kota Diterbitkan Jakarta • Alamat Penerbit Jl. Palmerah barat 29-37, unit 1, lantai 2, Jakarta 10270 Bicara Itu Ada Seninnya atau The Secret Habits To Master Your Art of Speaking merupakan buku karya Oh Su Hyang, seorang dosen dan pakar komunikasi asal Korea Selatan. Buku ini menjelaskan bagaimana cara meningkatkan kemampuan berbicara yang baik dan efektif sehingga tujuan komunikasi, persuasi, dan negoisasi dapat tercapai. Buku ini sangat ringan untuk ditulis dan mudah di mengerti oleh umum. Meskipun merupakan buku terjemahan dari bahasa asing, dapat saya katakan tim penerjemah berhasil menerjemahkan buku ini dengan baik. Tidak ada penggunaan istilah tinggi yang hanya di mengerti oleh mereka ahli-ahli bahasa, bahkan saya sendiri pun menikmati membaca buku ini dengan santai seperti membaca sebuah buku novel. Setiap bagian dibagi menjadi beberapa sub bab, yang selalu dibuka dengan cuplikan konsultasi dari beberapa orang mengenai masalah yang mereka hadapi, mulai dari pekerjaan, percintaan dsb. Yang kemudian berusaha di jelaskan oleh Penulis mengenai akar permasalahannya dan kemudian tips untuk mengatasinya. Bahkan di beberapa bagian, Penulis memberikan contoh dari para tokoh ternama yang pernah mengalami situasi yang sama Pada awal pembahasan buku ini, dijelaskan mengenai perbedaan antara orang yang “sukses” da “belum sukses” yang terkadang disebabkan oleh “ucapannya”. Komunikasi berperan sangat penting untuk menilai seseorang saat pertama kali bertemu, kalau kesannya baik akan mudah, pun kalau kesannya kurang baik maka akan semakin sulit untuk membangun suatu trust yang kuat dari lawan bicara kedepannya. Dijelaskan pula berbagai Sebab seseorang “takut” ketika berbicara, cara-cara berbicara yang salah, serta pentingnya memperhatikan bahasa nonverbal ketik berkomunikasi. Pada inti pembahasan, akan diberikan penjelasan lebih spesifik tentang teknik-teknik atau seni dalam berbicara secara lebih baik, dimulai dari pentingnya mendengarkan sebelum berbicara, teknik negosiasi, teknik storytelling, penggunaa repetisi yang tepat, hingga dasar-dasar percakapan yang terkadang kita lupakan tetapi sebenarnya sangat penting. Setelah pembahasan inti, diakhir kita bisa mendapat inspirasi dari beberapa public figure yang memiliki suara yang kita anggap “bagus”. Ternyata, suara bagus itu bukan bawaan dari lahir, akan tetapi bisa juga merupakan hasil latihan yang terstruktur dan terencana dengan baik. Berbicara ternyata bukan hal sepele ataupun bukan bawaan, seperti layaknya tubuh yang atletis, hal ini bisa dilatih jika memang kita memiliki tekad yang kuat. Tidak ada yang instan, semuanya harus melalui proses yang baik. Dengan kemampuan berkomunikasi yang lebih efektif, maka tentu kita akan mampu menghindari banyaknya permasalahan dalam kehidupan yang setelah ditelusuri ternyata berakar dari miskomunikasi dari pihak-pihak yang terlibat. Buku ini bisa menjadi salah satu panduan praktis untuk melatih kemampuan ini, yang tentu membutuhkan suatu komitmen untuk bisa mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari, tidak harus selalu cepat, tapi perlahan, maka kemampuan komunikasi kita pun akan tumbuh seiring berjalannya waktu. Selanjutnya, ada bagian kedua yang berjudul “Pintar Mendengar, Pandai berbicara”. Pada bagian ini, Oh Su Hyang memberikan rumus terapi komunikasi agar dapat berkomunikasi dengan baik, yaitu C = Q × P × R. C’ untuk communication atau komunikasi. Ada tiga hal untuk memenuhinya yaitu, Q’ untuk question atau pertanyaan, P’ untuk praise atau pujian, dan R’ untuk reaction atau reaksi. Selain itu, terdapat penjelasan juga bahwa obrolan yang baik itu diukur berdasarkan kualitas bukan kuantitas. Kemudian, dijelaskan pula teknik membujuk paling ampuh, negosiasi untuk memperoleh keinginan, serta inti dari perdebatan ialah mendengarkan lawan bicara. Kemudian, dilanjutkan dengan bagian ketiga yang berjudul “Ucapan yang Membuat Lawan Bicara Memihak Kita”. Di bagian ini kita akan diberi penjelasan mengenai suksesnya sebuah produk karena satu kata kunci. Contohnya, iklan Chocopie. Chocopie telah lama menjadi camilan rakyat Korea sejak akhir tahun 70-an. Produk ini dapat bertahan hingga saat ini karena produsen mengemas produk mereka dengan kata kunci “perasaan”. Dengan konsep “perasaan” yang familier dengan rakyat Korea menjadikan produk ini terus dilirik konsumen untuk menyampaikan perasaan mereka pada orang-orang di sekitarnya. Selain itu, bagian ini juga membahas bagaimana seorang produsen dapat menetapkan nilai produk dengan baik supaya dapat bertahan menghadapi persaingan pasar. Selanjutnya, ada bagian keempat yang berjudul “Beratnya Ucapan Ditentukan oleh Dalamnya Isi”. Bab ini diawali dengan kutipan kata-kata mutiara “Long Learn for Long-Run”. Kemudian, Oh Su Hyang memberikan contoh melalui kisah hidup pembawa acara terkenal Korea Selatan, Yoo Jae Suk. Sebelum mampu memukau mata banyak penonton dengan kelihaian dalam membawakan beragam program hiburan, Yoo Jae Suk pernah menjadi seorang reporter untuk acara Entertainment Weekly, Ia yang masih berusia 20-an berkali-kali gagap karena saking gugupnya ketika siaran berlangsung. Sehingga hal ini membuatnya di keluarkan dari acara tersebut. Melalui kisah Yoo Jae Suk ini, Oh Su Hyang menyadarkan pembaca bahwa semua orang memiliki titik start yang sama dalam hal bicara komunikatif. Kemampuan berbicara bukanlah bawaan lahir. Bagian kelima sekaligus terakhir dari buku ini berjudul “Suara Bagus Bukan Bawaan dari Lahir”. Pada bagian ini, disajikan teknik-teknik mengolah suara berdasarkan pengalaman Oh Su Hyang yang terdiri dari vokalisasi, melenturkan organ artikulasi, dan bernapas ala Choi Bool Am. Kemudian, diberikan kisah-kisah inspiratif dari tokoh publik Korea Selatan yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik, mulai dari aktor Song Joong Ki hingga pembawa acara kondang Lee Geum Hee dan solois Korea Selatan Sung Si Kyung. Kelebihan dari buku ini banyak sekali yang sudah menjelaskan tentang cara berkomunikasi tapi kesemuanya hanya menjelaskan secara teknis dan teorinya saja sehingga susah dimengerti. Tetapi buku ini dikemas dengan bahasa yang menarik dan sederhana sehingga mudah dimengerti seperti membaca novel. Buku ini juga menceritakan beberapa tokoh terkenal dan sukses yang akan menambah motivasi pembaca. Kekurangan buku ini terdapat teknik-teknik komunikasi, perusasi, dan negosiasi. Tetapi teknik-teknik yang dijelaskan terpencar di beberapa sub bab dan terkadang judul sub bab tidak nyambung dengan teknik yang dijabarkan. Hal ini akan membuat pembaca kesulitan untuk mencari teknik yang pernah dibaca karena harus mengecek ulang setiap halaman. DYxaOn.
  • ztfh0r31c0.pages.dev/127
  • ztfh0r31c0.pages.dev/14
  • ztfh0r31c0.pages.dev/288
  • ztfh0r31c0.pages.dev/587
  • ztfh0r31c0.pages.dev/269
  • ztfh0r31c0.pages.dev/24
  • ztfh0r31c0.pages.dev/223
  • ztfh0r31c0.pages.dev/515
  • resensi buku bicara itu ada seninya